Bupati Rudy Gunawan Pasien Covid-19 Dirawat Di RSUD dr. Slamet Garut Sudah Mulai Menurun
Jabarexpose.com._Garut.- Selasa 8 Maret 2022. Pemkab Garut masih di level 3 tentang Covid 19, untuk itu Bupati Garut, Rudy Gunawan, memantau ke RSUD dr Slamet Garut dalam rangka pengecekan sekaligus melaksanakan Rapat Terbatas (Ratas) bersama jajaran direksi dan Dewan Pengawas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Slamet Garut.
Setelah melakukan pengecekan Bupati Garut menuturkan, kepada awak media, menurutnya pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD dr. Slamet Garut mengalami penurunan.
Bupati Rudy Gunawan, setelah saya mengecek ke bagian ruangan yang di jadikan penampungan Covid Pasen sudah mulai penurunannya bahkan mencapai 50 persen.
Bupati, jadi yang dirawat di rumah sakit meskipun ada angka kematian, tetapi sekarang ini yang dirawat di sini hanya 67 orang.
“Jumlah semua yang dirawat se Kabupaten Garut itu hanya sekitar 200an orang, dan yang di rawat yang lainnya kebanyakan Isoman, di sini hanya 67 turun, kemarin sempat naik ya sekarang sudah turun sekitar 50%,” ujar Bupati Garut.”jelas Rudy
“Emang sih beberapa waktu lalu, ketika kasus terkonfirmasi Covid-19 masih tinggi, RSUD dr. Slamet merawat hingga 170 orang, alhamdulilah sekarang yang dirawat mengalami penurunan hingga ke angka 63 orang.
Di sampaikan Bupati yang berkaitan dengan tracing dan tracking, di Kabupaten Garut memang hasil angkanya besar. Namun ia menilai kebanyakan yang terkonfirmasi tersebut tidak memiliki gejala.
Rudy pun mencontohkan dari 120 orang yang terkonfirmasi, hanya 20 orang yang harus dilakukan perawatan, sedangkan 100 orang lainnya dilakukan isolasi mandiri (isoman).
Bupati, hasil tracing dan tracking besar, tapi sekarang ini semua hampir 70% tanpa gejala, jadi kalau misalnya 126 orang yang masuk rumah sakitnya cuma 20 orang, 100 nya adalah insoman, dari situ pun di (Rusun) Gandasari pun kosong tidak terlalu banyak, masih ada kapasitas untuk insoman terpusat itu masih ada sekitar 120-an,” lanjut Rudy.
Rudy Gunawan, hasil rapat terbatas (Ratas) bersama Dewas menjelaskan, beberapa hal yang dibahas, antara lain mengenai rencana bisnis di 2023, kemudian evaluasi terhadap anggaran 2022, serta pembahasan khusus mengenai ketersediaan obat dan supervisi untuk Covid-19
“Karena rumah sakit ini mempunyai kewajiban supervisi ke (rumah sakit) Guntur, ke Nurhayati, ke Medina, semua dokter DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pelayanan)nya itu dari sini, semua rumah sakit yang ada itu DPJPnya di rumah sakit (dr. Slamet).”pungkasnya.
Reporter : Tono