Cegah Stunting Pemdes Cidenok Berikan Makanan Tambahan Untuk Bumil dan Balita

Jabarexpose.Com,Majalengka – Pemerintah Desa Cidenok Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka bersama Tim Posyandu memberikan makanan tambahan kepada ibu hamil dan balita di Aula Balai desa setempat, Selasa (26/4/2022).

Pada kesempatan tersebut, Kepala Desa Cidenok Maman Suparman mengatakan, program pemberian makanan tambahan (PMT) kepada ibu hamil dan Balita berupa biskuit, telur, sayuran dan susu merupakan kandungan gizi yang tinggi dan seimbangan.

” Setiap orang tua pasti mendambakan anaknya menjadi anak yang sehat dan cerdas, ” katanya.

Menurutnya, guna mewujudkan hal tersebut, hendaknya para orang tua menyadari bahwa kebutuhan gizi anak perlu dipenuhi sejak janin tumbuh dan berkembang di dalam kandungan.

” Untuk memenuhi gizi seimbang dan mencegah Stanting untuk ibu hamil dan Balita, kami secara rutin menganggarkan untuk kegiatan tersebut,” paparnya.

Hal senada dikatakan Bidan Desa setempat, Celi Surini, aturan pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil (Bumil) yang dikonsumsi, yaitu 2 keping biskuit pada usia kehamilan trimester pertama dan 3 keping biskuit untuk trimester 2 dan 3 kehamilan juga makanan bergizi lainnya seperti telur dan sayuran

“ Selain makanan tambahan dan makanan bergizi ibu hamil harus selalu menimbang berat badan jangan sampai kelebihan berat badan. Agar berat badan ibu hamil dapat terkontrol,” jelasnya.

Menurutnya, PMT untuk balita juga menjadi perhatian, karena terkadang balita sulit makan. Oleh karena itu orang tua harus semaksimal mungkin memberikan makanan tambahan serta makanan bergizi lainnya.

Cara mencegah stunting pada anak sejak dalam kandungan
Pencegahan stunting pada ibu hamil masih terus menjadi prioritas pemerintah. Pasalnya, mencegah stunting pada anak perlu dilakukan sejak masa kehamilan. Anak yang mengalami masalah pertumbuhan sejak di dalam kandungan akan berisiko mengalami stunting pada saat balita kelak.

Sementara itu dijelaskan Casniti selaku Narasumber, Stunting adalah gangguan tumbuh kembang yang menyebabkan anak memiliki postur tubuh pendek atau jauh dari rata-rata anak lain di usianya.

Stunting mulai terjadi ketika janin masih dalam kandungan disebabkan oleh asupan makanan ibu selama kehamilan yang kurang bergizi.

Akibatnya, gizi yang didapat anak dalam kandungan tidak mencukupi.

” Kekurangan gizi akan menghambat pertumbuhan bayi dan bisa terus berlanjut setelah kelahiran, ” jelas Bidan Koordinator Puskesmas Sumberjaya.

Ditambahkannya, tanda-tanda stunting biasanya baru akan terlihat saat anak lahir dan memasuki usia dua tahun.

Di samping kurangnya asupan gizi saat dalam kandungan, stunting juga bisa terjadi akibat kurangnya asupan gizi saat anak masih di bawah usia 2 tahun.

Sayangnya, efek stunting tidak bisa dikembalikan seperti semula jika sudah terjadi.

Oleh sebab itu sangat penting untuk melakukan upaya pencegahan stunting pada anak sejak ibu sedang hamil.

 

Selain menghambat pertumbuhan fisiknya, anak yang kurang gizi dan stunting juga berisiko mengalami kecerdasan yang kurang.

Pencegahan stunting perlu dilakukan sedini mungkin yaitu pada 1000 hari pertama usia anak.

” Ini terhitung sejak dimulainya kehamilan, ” imbuhnya.

Dikatakannya, upaya pencegahan stunting pada ibu hamil yang dianjuran yakni, Penuhi kebutuhan gizi selama hamil, Konsumsi suplemen prenatal, Hindari penyakit infeksi
Menghindari penyakit infeksi merupakan hal penting lainnya yang perlu Anda perhatikan dalam mencegah stunting pada anak sejak kehamilan, berhenti merokok dan minum alkohol serta Istirahat yang cukup.

” Yang utama untuk mengantisipasi risiko kekurangan nutrisi saat hamil yang menjadi penyebab utama stunting, Bumil perlu mengecek kondisi kehamilan ke Bidan atau dokter secara rutin, ” pungkasnya ( Red)