Jabarexpose.com,Garut – Pemeriksaan kabupaten Garut terus berupaya membangun dan membuat jalan di berbagai daerah guna menjalan prekonomian dan kehidupan para petani supaya lebih lancar seperti yang di resmikan hari yang ini oleh Bupati Garut, Rudy Gunawan, yang berlokasi di Desa Sukawargi, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Kamis, 17 Maret 2022.
Walaupun belum sepenuhnya beres akan tetapi bupati sudah meresmikan jalan yang di kasih nama Jalan usaha Tani dan saat di resmikan baru rampung sekitar 10 Kilometer.
Menurut Bupati Rudy Gunawan dalam paparanya menyampaikan, jalan usaha tani ini penting, sehingga memudahkan para petani khususnya ketika masa panen datang.
Lanjut Rudy Gunawan, jalan tani usaha itu penting, ketika mereka panen mereka tidak perlu memanggul tidak perlu ada _cost_ (tambahan) untuk sampai (ke tujuan), kalau sebelumnya kan mereka manggul sekarang efisien (dengan adanya jalan usaha tani),” ucap Rudy.
Rudy pun, mengajak para petani supaya jalan ini di manfaatkan untuk serius menanam komoditas pertanian yang tentunya menguntungkan bagi petani.”jelas Rudy
Ungkap Rudy, ya ayolah kita bersama-sama (dan) pemerintah menyediakan infrastruktur, dan pemerintah memberikan penyuluhan dan teknologi, tetapi petani juga serius menanam komoditas, yang tentu menguntungkan bagi dirinya dengan proses budidaya yang baik sehingga hasilnya juga signifikan,” ujarnya.
Di tempat yang sama Kepala Dinas Pertanian Garut, Beny Yoga Santika, dalam paparanya menyampaikan kronologis awal mula situasi tempat ini bahkan pak Bupati sendiri menyaksikan langsu sendiri dari awal sulitnya akses jalan bagi para petani di lokasi tersebut, bahkan, jalan tersebut hanya bisa dilalui oleh _ojeg gunung_.
“Nah sekarang Alhamdulillah sudah bisa dilalui oleh (kendaraan) roda empat dan sebaginya, tentu ini akan sangat berpengaruh terhadap efisiensi biaya usaha tani,” ungkap Beny.
Beny menjelaskan, berdasarkan hitung-hitungan, dengan adanya jalan usaha tani ini, menghemat 25-30 persen efisiensi biaya yang biasa dikeluarkan oleh para petani di lokasi tersebut.
“Jadi efesiensi nya itu di atas 25-30 persen dari biaya yang biasa mereka lakukan (keluarkan), karena biasannya yang kemarin mereka lakukan untuk pembelian pupuk kandang itu lebih mahal biaya transportasinya dibanding dengan harga pupuk kandangnya,” jelasnya.
Ungkap Beny, sekarang biaya pengiriman yang dilakukan oleh petani menjadi lebih efisien dan efektif, serta akan berpengaruh terhadap berkurangnya biaya produksi dari petani itu sendiri.
Reporter : Tono