Kades Karang Haur : Harus kemana kita,?? Dalam atasi Tanggul Kritis

Kades Karang Haur : Harus kemana kita,?? Dalam atasi Tanggul Kritis Aliran Sungai Citarum

Jabarexpose.com._Bekasih.- Kamis (06/01)Tanggul kritis sungai Citarum masih menjadi Pr buat para kades di wilayah Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi terutama Desa-desa yang ada berdekatan dengan bantaran Sungai Citarum hal ini membuat Kades Karang Haur terus berupaya berjibaku bersama-sama untuk mengajukan permohonan bantuan pembangunan untuk atasi Tanggul Kritis sungai Citarum.

Saat ditemui (06/01) dikantor kerjanya Kades karang Haur mengungkapkan kekhawatirannya akan keamanan warganya. Potensi jebolnya tanggul sungai Citarum sendiri ruang lingkupnya bukan hanya satu desa hampir beberapa desa.

Dan ketika Debit air Sungai Citarum besar menjadi ancaman bagi warga kami. Harapan nya segera agar dibangun yang permanen di tiap titik tanggul kritis yang ada di wilayah desa yang ada tanggul kritis, terutama di wilayah desa kami.

Berbagai upaya sudah tapi entah harus kemana kami memohon permohonan ini agar terrealisasi ” Memang untuk saat ini hanya penanganan Darurat saja dimana sifatnya hanya pengantisipasi aja seperti dengan karung-karung berisi tanah tetap saja ketika Debit air naik kami bersama-sama baik Pemerintajan desa serta warga berjaga-jaga dan selalu waspada.

Sampai kami terus berupaya dengan harapan agar dibangun permanen baik dengan cara grounding atau yang lainnya agar tanggul ini kokoh, permasalahannya tanggul di wilayah karang haur yang kurang lebih lima puluh meteran ini bersifat pada daerah tanggung tikungan luar artinya ketika Debit air tinggi dengan kecepatan aliran relatif tinggi akan terus terkikis bahkan bisa terjadi gerusan disekitar kaki tebing sungai atau tanggul.

Erosi dan longsoran tebing pada daerah tikungan luar sungai yang terjadi terus menerus menyebabkan terjadinya pergeseran alur sungai tak jarang dapat mengancam keamanan infrastruktur sungai seperti tanggul. makanya kami terus berupaya dari tahun 2020 bahkan Tahun 2021 mengajukan permohonan sampai saat ini belum ada tanggapan dan realisasinya dari pihak Kabupaten, ke Provisi bahkan kepada BBWSC Provinsi Jawa barat, Dinas terkait untuk bisa mengabulkan harapan kami” ungkap (06/01) Juhendi Sulaeman, ST. pada awak media Jabarexpose.com.

Reporter : Ddn